Kamis, 04 Agustus 2016

Sistem Kerja Deterjen

Cara Kerja Deterjen

Bagaimana sistem kerja dari deterjen ? bahan apa sih yang berperan untuk mengangkat kotoran ? baik disini akan membahas mengenai deterjen.
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Terdapat beberapa zat yang berperan penting dalam deterjen ini, seperti :
  1. Surfaktan
  2. Builder
  3. Filler
  4. Zat Aditif
       1. Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik :
-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
 
2.  BuilderBuilder digunakan untuk melunakkan air sadah dengan cara mengikat mineral-mineral yang terlarut, sehingga surfaktan dapat berkonsentrasi pada fungsinya. Selain itu, builder juga membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Yang sering digunakan sebagai builder adalah sebagai berikut :
a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Asetat :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silikat : Zeolit
d. Sitrat : Asam Sitrat
 
3. Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contohnya adalah Sodium sulfat.
 
4. Aditif 
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium Klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC)
 
Dalam kinerjanya, deterjen dipengaruhi oleh jenis kotoran yang melekat pada pakaian dan jenis air yang digunakan. Deterjen sendiri memiliki zat utama bernama natrium alkilbenzena sulfonal atau surfaktan yang memiliki kemampuan sangat unik dalam mengangkat noda atau kotoran, baik jika dilarutkan di dalam air maupun tidak. Selain itu, terdapat juga zat pendukung lainnya seperti natrium fosfat atau biasa disebut dengan builder yang dapat mengoptimalkan surfaktan dengan cara mengikat mineral yang terlarut dan natrium karbonat yang dapat mengatasi kesadahan air.
 
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air, pada dasarnya membuatnya lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak dan lemak. Deterjen modern mengandung lebih dari sekedar surfaktan. Produk pembersih juga mengandung enzim untuk mendegradasi protein berbasis noda, pemutih untuk penghilang warna noda dan menambah daya agen pembersih, dan pewarna biru untuk melawan penguningan.

Seperti sabun, deterjen memiliki rantai molekul hidrofobik atau rantai molekul yg tidak suka air dan komponen hidrofilik atau rantai molekul suka-air. Hidrokarbon hidrofobik yang ditolak oleh air, tapi ditarik oleh minyak dan lemak. Dengan kata lain berarti bahwa salah satu ujung molekul akan tertarik ke air, sementara sisi lain mengikat minyak. Air bersabun yang mengelilinginya (kotoran) memungkinkan sabun atau deterjen untuk menarik kotoran dari pakaian atau piring dan masuk ke dalam air bilasan untuk selanjutnya dapat dipisahkan.
 
 
 





 
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen 
http://www.tutorvista.com/content/chemistry/chemistry-iv/surface-chemistry/soaps.php
https://urip.wordpress.com/2011/04/19/prinsip-kerja-deterjen/
http://tekimzone.blogspot.co.id/2011/09/cara-kerja-detergen.html
http://bisnis-harian.blogspot.co.id/2010/08/bagaimana-cara-kerja-deterjen.html
https://www.rinso.co.id/tips-mesin-cuci/bagaimanakah-cara-kerja-deterjen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar